Saturday, March 19, 2011

Rahsia Memotong Kuku


Waktu Memotong Kuku


RASULULLAH S.A.W BERSABDA: YANG ERTINYA:
Barang siapa yang mengerat kukunya pada ;
• Hari Sabtu : Nescaya keluar dari dalam tubuhnya ubat dan masuk kepadanya penyakit.
• Hari Ahad : Nescaya keluar daripadanya kekayaan dan masuk kemiskinan.
• Hari Isnin : Nescaya keluar daripadanya gila dan masuk sihat.
• Hari Selasa : Nescaya keluar daripadanya sihat dan masuk penyakit.
• Hari Rabu : Nescaya keluar daripadanya was-was dan masuk kepadanya kepapaan.
• Hari Khamis : Nescaya keluar daripadanya gila dan masuk kepadanya sembuh dari penyakit.
• Hari Jumaat : Nescaya keluar dosa-dosanya seperti pada hari dilahirkan oleh ibunya dan masuk kepadanya rahmat daripada Allah Taala.

Salah satu sunnah yg dilakukan Rasulullah SAW, yakni memotong kuku seperti berikut.

Cara memotong kuku jari tangan adalah mulai dari jari telunjuk yang kanan terus melingkar ke arah kanan sampai kelingking yang kanan, terus disambung dari kelingking kiri kembali ke ibu jarikiri dan berakhir di ibu jari kanan.Dan untuk memotong kuku jari kaki mulai dari kelingking kanan ke sebelah kiri sampai kelingking sebelah kiri.

Dalam perkara waktu memotong kuku, hadits berikut, sebagaimana diriwayatkan daripada Anas bin Malik yang artinya:
“Telah ditentukan waktu kepada kami memotong misai, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu ari-ari agar kami tidak membiarkannya lebih daripada empat puluh malam.” (Hadis riwayat Muslim)

Adapun menurut Imam asy-Syafi‘i dan ulama-ulama asy-Syafi‘iyah, sunah memotong kuku itu sebelum mengerjakan sembahyang Jum‘at, sebagaimana disunahkan mandi, memotong kuku, memakai wangi2an, berpakaian rapi sebelum pergi ke masjid untuk mengerjakan sembahyang Jum‘at.

Diriwayatkan oleh Abu Sa‘id al-Khudri dan Abu Huroiroh Rodhiallohu ‘anhuma yang artinya:“Bersabda Rasulullah s.a.w.:
“Siapa saja yang mandi pada hari Jum‘at, memotong kuku, berwangian (memakai wangi2an) jika memilikinya dan memakai pakaian yang terbaik kemudian keluar rumah sehingga sampai ke masjid, dia tidak melangkahi orang-orang yang telah bersaf, kemudian dia mengerjakan sembahyang apa saja (sembahyang sunah), dia diam ketika imam berkhutbah dan tidak berkata-kata sehingga selesai mengerjakan sembahyang, maka jadilah penebus dosa di antara Jum‘at itu dan Jum‘at sebelumnya.”(Hadis riwayat Ahmad)

Dari Abu Huroiroh didapatkan hadits berikut: “Bahwasanya Rasulullah s.a.w., memotong kuku dan mengunting misai (kumis) pada hari Jum‘at sebelum Baginda keluar untuk bersembahyang.”(Riwayat al-Bazzar dan ath-Thabrani)

Menanam Potongan Kuku
Referensinya adalah sebagaimana disebutkan dalam kitab Fath al-Bari, bahwa Ibnu ‘Umar Rodhiallahu ‘anhu menanam potongan kuku.

Memotong Kuku Ketika Haid, Nifas Dan Junub
Menurut kitab Al-Ihya’, jika seseorang itu dalam keadaan junub atau berhadas besar, jangan dia memotong rambut, kuku atau mengeluarkan darah atau memotong sesuatu yang jelas daripada badannya sebelum dia mandi junub. Kerana segala potongan itu di akhirat kelak akan kembali kepadanya dengan keadaan junub.

Wallahu a'lam

 google picture


by Mohamed Ibrahim Maricar

No comments:

Post a Comment